All about primary school. Fun and exciting to be listened to and studied

Diberdayakan oleh Blogger.

Kamis, 24 Januari 2013

Sekolah Yang Menyenangkan


Potret dunia pendidikan Indonesia saat ini adalah gambar kusam yang kian memburuk dan membusuk. Dunia yang begitu memprihatinkan karena para pemeran utamanya tercerabut dari tujuan dan nilai-nilai pendidikan. Moralitas bukan dibangun, tapi malah diruntuhkan. Generasi penerus dibuat lemah mentalnya, demi gengsi demi prestise. Nasib bangsa dipertaruhkan di ujung tanduk demi memuaskan beberapa golongan. Dunia pendidikan, dalam konteks ini sekolah, kehilangan jatidiri dan arah.
Sekolah menjadi industri. Mencari bahan baku terbaik untuk menghasilkan produk yang baik. Sekolah bukan tempat yang ramah, karena hanya anak-anak tertentu saja yang boleh belajar di sana. Sekolah bukan lagi berperan sebagai agen perubahan. Diskriminasi terjadi di mana-mana. Murid yang mau masuk harus dipilih, yang pintar dan mampu bayar.
Namanya juga industri, berlakulah robotisasi di sekolah. Siapa lagi yang menjadi robotnya kalau bukan anak-anak. Mereka hanya menerima dan menyelesaikan pekerjaan. Anak-anaklah yang setiap hari harus bekerja keras demi menjaga nama baik sekolah, demi kepuasan orangtua dan guru. Mempersiapkan masa depan mereka, katanya. Sayang sekali, yang terjadi justru merusak masa depan mereka.
Masih ada harap yang tersisa. Beberapa sekolah tercerahkan mulai bermunculan sebagai refleksi kejengahan masyarakat atas ketidakberesan dunia pendidikan di negeri ini. Sekolah dengan konsep yang ramah dan menyenangkan. Sekolah humanistik. Sebuah sekolah yang mendobrak tradisi menitipkan anak. Sekolah yang berkeyakinan bahwa tumbuh kembang anak akan optimal bila ada kerja sama nyata rumah dan sekolah.
Sekolah yang terbuka. Tidak pilih-pilih calon muridnya. Sekolah yang selalu mengajak orangtua memahami kegiatan sekolah dan terlibat didalamnya. Tak berpagar, tak bersekat. Anak, orangtua, dan sekolah adalah sebuah keluarga.
Tak perlu taman bunga di dalamnya, karena sudah begitu indah oleh senyum ceria anak-anaknya. Tak perlu kicau burung di dalamnya, karena begitu merdu nyanyi riang, nyaring gelak tawa gembira anak-anaknya.
Inilah sekolah sebagai laboratorium kehidupan. Perbedaan dihargai, potensi dikembangkan, hak dan kebutuhan anak dipenuhi. Ada kebebasan berekspresi, menghargai orang lain, kerjasama, empati, kepemimpinan, dan motivasi berprestasi. Sekolah yang menyenangkan.

0 komentar:

Posting Komentar